Paper ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Statistik Pendidikan dan Komputer di Program Pasca Sarjana Universitas Muhammaddiyah Surakarta. Dosen Pengampu Bapak Prof. Dr. Budi Murtiyasa.
Judul: Pemberdayaan Internet untuk Pembelajaran
PEMBERDAYAAN INTERNET
UNTUK PEMBELAJARAN
PADA ANAK USIA DINI
Disusun Oleh :
SURANI
NIM.
Q100130071
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
PEMBERDAYAAN INTERNET
UNTUK PEMBELAJARAN
PADA ANAK USIA DINI
I. PENDAHULUAN
Pendidikan anak usia dini yang baik dan tepat dibutuhkan
anak untuk menghadapi masa depan. Terlebih pembelajaran tersebut menyangkut
tentang pengenalan komputer sejak usia dini ini yang sangat di anjurkan karena
dengan teknologi yang serba canggih pada saat sekarang ini berbagai informasi
dunia dapat di akses melalui tangan kita. begitu juga dengan anak-anak sebagai
penerus generasi bangsa kita yang memerlukan pengenalan komputer sejak dinilah
yang paling tepat di ajarkan. Salah satu tugas penting yang harus dilaksanakan
oleh pendidik anak usia dini adalah menyiapkan anak didik agar dapat hidup di
masa depan dengan lebih baik. Diperkirakan pada masa depan nanti penggunaan
teknologi akan semakin mendominasi kehidupan kita. Untuk itu semenjak dini
pendidik perlu mengenalkan teknologi tersebut kepada anak didik Karena penguasaan teknologi dimasa depan akan menentukan
kejayaan sebuah bangsa. Begitulah pesan yang disampaikan oleh Profesor
Sandralyn Byrnes, Australia’s & International Teacher of the Year saat
seminar kecil di acara Giggle Playgroup Day 2011, gelaran Miniapolis &
Giggle Management. Usia tiga
dan empat tahun adalah usia yang siap untuk mengeksplorasi komputer (Haugland,
2009). Mereka membutuhkan banyak waktu untuk bereksperimen dan eksplorasi. Pada
awalnya anak-anak menggunakan komputer dengan bantuan orang dewasa. Mereka
lebih perhatian, lebih minat dan berkurang frustasinya ketika orang dewasa ada
bersamanya. Selanjutnya bantuan dan supervisi orang dewasa menjadi minimal
karena mereka sudah bisa mengoperasikan komputer
Penelitian menunjukkan bahwa bagi anak usia 3 dan 4
tahun, komputer memiliki manfaat dalam mempertinggi kreativitas, intelegensia,
keterampilan nonverbal, pengetahuan struktural, ingatan jangka panjang,
kecekatan tangan, keterampilan verbal, penyelesaian masalah abstraksi,
keterampilan konseptual dan harga diri. Sedangkan untuk anak taman kanan-kanan
dan SD awal adalah meningkatkan keterampilan motorik, mempertinggi berpikir
matematis, meningkatkan kreativitas, skor tes yang tinggi pada berpikir kritis
dan penyelesaian masalah, effectance motivation –keyakinan bahwa mereka dapat
merubah atau mempengaruhi lingkungan mereka, serta meningkatkan skor penilaian
bahasa (Haugland, 2009).
Untuk memperkuat anggapan bahwa anak
usia dini perlu sekali belajar komputer sejak dini bisa kita lihat dari analisa
Dr. Glenn Doman (2007) dimana dalam bukunya yang berjudul How to Multiply Your Child’s Intelligence menyatakan bahwa: ‘Semua
bayi dalam perkembangan berikutnya akan ditentukan pada usia enam tahun pertama
dari hidupnya.”
Dalam penelitiannya, Dr. Glenn Doman (2007) menemukan
bahwa sebagian besar anak belajar diantara usia 1 sampai 6 tahun dengan
menyerap segala sesuatu yang diajarkan kepada mereka. Pengajaran yang diperoleh
anak pada usia ini akan menentukan nilai-nilai atau keterampilan yang akan
mereka miliki di masa mendatang. Berdasarkan atas penemuan di atas, adalah
penting bagi kita untuk memperkenalkan anak-anak kepada komputer ketika mereka
masih dini, misalkan ketika mereka masih berusia 18 bulan. Tetapi pada usia
ini, mereka masih belum bisa menggunakan komputer. Di atas usia 18 bulan,
anak–anak masih mencoba menguasai perkembangan keterampilan fisik dasar seperti
merangkak,berjalan dan berbicara. Kita hanya dapat memberikan pengenalan kepada
mereka sampai sejauh penglihatan dan perasaan mengenai komputer. Dengan
demikian kita bisa menanamkan benih perhatian pertama dalam pikiran anak-anak.
Komputer memiliki dampak bagi anak ketika Komputer memberikan
pengalaman konkret, anak-anak bebas menggunakan dan mengontrol pengalaman
belajar tersebut, anak dan guru belajar bersama, guru mendorong pengajaran
teman sebaya dan guru menggunakan komputer untuk mengajarkan gagasan-gagasan
yang sangat kuat. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa computer memiliki
manfaat bagi pengembangan potensi anak usia dini. Tidak ada salahnya jika
komputer menjadi salah satu alternative –tanpa mengesampingkan bahan-bahan
tradisional lainnya—dalam pendidikan anak usia dini. Karena usia dini merupakan
usia kritis untuk mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki anak sehingga
perlu difasilitasi agar memperoleh hasil yang optimal.
II.
PEMBAHASAN
A.
Pentingnya Pembelajaran Teknologi Informasi Bagi Anak Usia Dini
Salah satu karakteristik penting
pada anak usia dini adalah rasa keingintahuan yang sangat besar. Seringkali
mereka banyak bertanya untuk mengetahui banyak hal yang menarik bagi mereka.
Sebagai pendidik kita tidak boleh bosan dengan banyak pertanyaan yang mereka
ajukan. Terlebih jika hal-hal yang mereka ingin ketahui termasuk hal yang baru
untuk mereka. Karena proses belajar pada hakikatnya diawali dengan rasa ingin
tahu yang ada dalam diri seseorang. Tanpa adanya rasa ingin tahu, seseorang
tidak akan pernah tertarik untuk belajar. Dan pengalaman belajar akan sangat
berkesan jika anak melakukan langsung (hand on). Ajaklah anak untuk mengamati,
melihat dan menyentuh langsung obyek yang akan dipelajari. Untuk itu tentu saja
guru harus menyediakan perangkat komputer sebagai media pembelajaran.
Pembelajaran tentang teknologi
komputer pada anak usia dini dilakukan hanya sebatas mengenal perangkat
komputer sebagai teknologi yang dapat membantu pekerjaan manusia. Anak usia
dini perlu mengetahui potensi yang dapat dimanfaatkan oleh perangkat komputer
yang memudahkan kerja kita semua. Penjelasan tentang teknologi komputer ini
hendaknya dilakukan dalam suasana menyenangkan dan dengan bahasa yang sederhana
pula. Pengenalan potensi
komputer untuk pembelajaran anak usia dini dapat dilakukan melalui kegiatan
pembelajaran berupa menggambar dan bernyanyi. Misalnya dengan program aplikasi
Power Point guru dapat mengajak anak untuk menggambar obyek dan mewarnainya.
Ajaklah anak untuk belajar menggeser mouse, menggambar dan mewarnainya. Hasil
pekerjaan anak akan terlihat pada layar monitor. Anak dapat mem-print out
hasilnya dan menyimpannya sebagai dokumen portofolio.
Dengan potensi multimedia yang
dimiliki komputer juga dapat digunakan untuk memainkan program musik dan
mengiringi anak-anak bernyanyi. Disamping itu guru juga dapat mengajak anak
untuk memutar film-film pendidikan.Hal ini tentu saja sesuai dengan
karakteristik perkembangan anak usia dini yang berada dalam tahapan
praoperasional dimana anak belum mampu berpikir secara abstrak. Dengan
pemanfaatan berbagai program aplikasi secara tepat akan dapat membantu anak
memahami materi belajar dengan lebih baik. Misalnya dalam pengenalan huruf dan
angka, guru dapat memanfaatkan program power point untuk merancang pembelajaran. Sebagai sebuah teknologi, penggunaan komputer
untuk keperluan pembelajaran tentunya memiliki kelebihan dan juga keterbatasan.
Menurut Benny A. Pribadi, dkk
(2008) kelebihan komputer sebagai sarana untuk belajar antara lain:
1. Siswa dapat mengontrol
kegiatan belajarnya sendiri
2. Program komputer dapat
mencatat secara otomatis prestasi dan hasil belajar siswa
3. Dapat digunakan untuk
mengelola informasi yang telah diperoleh melalui sebuah proses belajar
4. Memberikan pengalaman
belajar yang variatif
5.
Melatih kemampuan individu untuk berpikir secara logis dan
sistematis
Lebih lanjut Menurut Benny A. Pribadi, dkk
(2008) menyatakan bahwa keterbatasan komputer adalah sebagai berikut:
1. Hanya efektif untuk
digunakan dalam mencapai tujuan pembelajaran kognitif atau kemampuan
intelektual
2.
Penggunaannya bersifat individual. Kegiatan pembelajaran dengan
komputer kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan interaksi
sosial. Interaksi yangmungkin dilakukan dengan menggunakan komputer adalah
interaksi secara virtual atau maya. Dalam mengenalkan komputer sebagai media pembelajaran guru perlu
mengetahui hal ini, sehingga guru dapat memanfaatkan potensi program komputer
secara optimal dan mengatasi hambatan-hambatan yang mungkin terjadi.
B. Cara Pengenalan Komputer
Anak Usia Dini
Langkah awal dalam mengenalkan
komputer pada anak usia dini dapat dimulai dengan menceritakan tentang manfaat
dan kontribusi komputer terhadap kehidupan manusia. Komputer digunakan untuk
mendukung banyak tugas dan pekerjaan manusia. Contoh yang dapat di sampaikan misalnya:
1) Pengatur lalu lintas udara di bandara
menggunakan komputer untuk mengatur jadwal penerbangannya.
2) Penggunaan
komputer juga berpengaruh terhadap komunikasi yang meliputi berbicara, membaca
dan menulis. Sikap positif dan meningkatnya interaksi sosial mengarahkan pada
peningkatan penggunaan bahasa
3) Dokter menggunakan komputer untuk membantu memeriksa/mendiagnosa
kondisi pasien
4) Perusahaan percetakan menggunakan komputer untuk mengatur tata
letak berita dan ilustrasi yang terdapat dalam koran atau majalah
5) Pelajar dan mahasiswa menggunakan komputer untuk mengetik,
mencari dan memperoleh informasi serta menyelesaikan tugas-tugas sekolah
6) Perkantoran menggunakan komputer untuk membuat administrasi
7) Komputer dengan kemampuan multimedia mampu
menampilkan informasi secara nyata yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana
hiburan. Misalnya untuk mendengarkan musik, menonton film, bermain game dan
sebagainya
8) Dengan teknologi yang ada pada komputer
manusia dapat terhubung secara luas dengan seluruh jaringan yang ada di dunia.
Jaringan komunikasi tersebut adalah internet.
Cara kerja baru dengan
komputer akan membangkitkan motivasi anak dalam belajar. Mereka terlihat
antusia, memiliki rasa ingin tahu, gembira, lebih aktif, positif dan
konsentrasi yang lebih tinggi. Pada beberapa penelitian menunjukkan bahwa
bekerja dengan komputer menghasilkan sikap positif terhadap menulis, komitkmen
yang kuar terhadap pembelajaran dan sikap yang baik terhadap guru. Hal ini
menjadi bukti bahwa dengan komputer sikap terhadap pembelajaran semakin tinggi.
Hal lain yang terjadi, yaitu mempertinggi effectance
motivation yaitu suatu tingkatan dimana seorang anak ingin mengontrol atau
merubah lingkungannya. Keingginan tersebut tentu saja berkaitan dengan sikap
dan harga diri. Secara teori, usaha untuk merubah atau menyelesaikan masalah
menuntun pada internalisasi sistem penghargaan diri dan kepada perkembangan
kompetensi, dimana mempengaruhi orientasi motivasional anak. Lingkungan
komputer memberi kesempatan untuk mengeksplorasi dan penguasaan dan ini
berkontribusi pada peningkatan effectance motivation dan persepsi diri.
C. Implementasi Teknologi Komputer Pada Pendidikan Anak Usia Dini
Komputer juga mulai
diperkenalkan pada anak-anak usia dini. Beberapa sekolah sudah memasukkan
pembelajaran komputer dalam kegiatan pembelajaran, tetapi pembelajaran komputer
ini belum terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran secara menyeluruh di sekolah
tersebut. Seringkali pembelajaran komputer hanya merupakan kegiatan
ekstrakurikuler yang diberikan seminggu sekali selama kurang lebih 30 menit.
Kadang-kadang tujuan adanya pembelajaran komputerpun hanya untuk menarik
perhatian orangtua agar anaknya sekolah di tempat tersebut. Penataan ruang juga belum menjadi
perhatian dalam pembelajaran komputer. Komputer ditempatkan di ruangan
tersendiri (laboratorium) yang terpisah. Penempatan di ruang tersendiri
tersebut secara efektif meminimalkan potensi dampak komputer pada pembelajaran
anak (Davis, 2008). Penataan komputer berada ditengah-tengah ruangan, berjajar
ke belakang –tidak berkeliling dipinggir. Penataan ini berpengaruh pada
pengawasan dan bimbingan individual dari guru.
Ciri-ciri penataan ruang yang baik, yaitu:
(1) Anak dapat berputar di kursi mereka dan jarak
pandang cukup baik,
(2) Guru dapat memantau kegiatan semua anak selama
belajar,
(3) Pemasangan kabel sangat mudah dan mudah
dimodifikasi,
(4) Anak tidak berhubungan dengan kabel
(dibelakang,
(5) Jika ada komputer yang memerlukan perhatian
(perbaikan kecil) anak lain tidak terganggu. Agar memaksimalkan potensi dampak
komputer bagi anak, maka komputer tidak ditempatkan di ruang terpisah
(laboratorium sehingga anak-anak akan memperoleh keuntungan keterampilan
komputer (Shade & Watson dalam Davis, 2008).
Demikian juga dengan rasio
komputer dengan jumlah anak yang belum memadai. Kadang-kadang hanya ada satu
komputer untuk seluruh anak, sehingga tidak memperoleh hasil yang maksimal. Hal
ini berkaitan dengan besarnya biaya untuk pengadaan komputer, maupun untuk
pengembangan dan perawatannya. Hal lain yang dapat
dikembangkan dari pembelajaran melalui komputer bagi anak adalah
stimulasi bagi perkembangan antara kordinasi mata dengan ketepatan gerak
tangan. Secara tidak langsung pembelajaran melalui komputer juga menstimulasi
bagi perkembangan motorik halus anak khususnya daya rangsang pada anak agar
anak dapat melatih kemampuan berfikir untuk lebih kreatif, mengenal manfaat
teknologi terutama dalam penggunaan komputer.
Kunci penting untuk kesuksesan
pembelajaran komputer dalam pendidikan anak usia dini adalah memandang komputer
sebagai sesuatu yang sama dengan bahan-bahan pembelajaran (tradisional) lain
dari pada sebagai sesuatu yang terpisah. Komputer bukan dimaksudkan untuk
menggantikan bahan dan kegiatan anak-anak usia dini lainnya. Bagaimanapun
bahan-bahan lainnya memiliki manfaat yang tidak kalah pentingnya, karena
komputer bukanlah pilihan yang tepat untuk perkembangan fisik anak usia kurang
dari 3 tahun. Komputer tidak sesuai dengan gaya belajar mereka. Pada usia ini,
mereka belajar melalui tubuh, mata, telinga, mulut, tangan dan kaki. Mereka
aktif bergerak, merubah fokus dan komputer bukanlah pilihan yang tepat untuk
perkembangan keterampilan merangkak, berjalan, berbicara dan berteman
(Haugland, 2009).
D.
Strategi Pemanfaatan Komputer dalam Pembelajaran
Pemanfaatan komputer dapat
mempermudah siswa dalam melakukan penyelesaian berbagai masalah yang dihadapi
siswa di sekolah. Namun tanpa penguasaan operasional komputer dengan
baik, siswa tidak dapat menggunakannya dengan sempurna. Pengenalan
komputer saat ini sejak Taman Kanak-kanak pun telah mulai diberikan.
Menurut penelitian eksperimental yang dilakukan Goodwin,
Nansel, dan Helm (2006) yang dilakukan untuk menyelidiki efek-efek penggunaan microcomputer
pada anak TK terhadap konsep membaca dan sikap mereka ke arah microcomputer,
menerapkan tiga kondisi perlakuan yang diberikan pada anak TK tersebut antara
lain: (a) perintah-perintah microcomputer yang dibantu orang
dewasa, (b) penggunaan microcomputer yang tidak dibantu orang dewasa,
dan (c) tidak menggunakan microcomputer (kelompok
kontrol). Dan hasilnya ternyata memberikan perbedaan hasil yang
signifikan antara prestasi anak TK yang diberi microcomputer dengan
yang tanpa diberi microcomputer.
Dari kajian ini tampak bahwa pada anak-anak TK komputer
sudah perlu diperkenalkan, agar seteleh dewasa hal ini sudah cukup familiar
baginya.
Selanjutnya Chin,
(2008) melakukan suatu estimasi terhadap sekitar 25% lisensi TK yang memiliki microcomputer,
dan semua anak TK tersebut diprediksi untuk akses mereka yang dilakukan pada
tahun 2010. Pada hakikatnya, proses belajar mengajar merupakan proses
komunikasi antara guru dan siswa. Supaya proses komunikasi dapat
berlangsung secara efektif dan efisien maka dibutuhkan sarana yang dapat
menunjang proses komunikasi, yang disebut media. Terdapat beberapa macam
sarana yang dapat digunakan, salah satu di antaranya adalah komputer.
Menurut Yohannes
(2009) bahwa pemakaian komputer dalam bidang pendidikan dapat dikelompokkan
menjadi dua bagian yaitu sebagai Computer Managed Instruction (CMI),
dan Computer Assisted Instruction (CAI). CMI adalah
penggunaan komputer untuk membantu mengelola lingkungan belajar, misalnya
mengevaluasi dan mengadministrasikan hasil belajar siswa, memberikan laporan
hasil belajar siswa dan sebagainya. CAI adalah penggunaan komputer
sebagai sarana pengajaran, yaitu sebagai alat bantu belajar bagi siswa untuk
memahami materi pelajaran, mengerjakan latihan-latihan soal, menguji kemampuan
siswa, dan sebagainya.
III. PENUTUP
Pembelajaran komputer sejak anak usia dini sebenarnya
sangat baik diterapkan di pada anak maupun di TK. Menurut pendapat penulis,
tinggal kita sebagai orangtua perlunya pengawasan dalam pembelajaran ini. Di
dalam penggunaan komputer yang berimbas pada internet bagi anak mempunyai
akibat positif dan negatif tersendiri. Pengenalan komputer jika tidak adanya
pengawasan dari orang tua maka akan berakibat fatal bagi anak. Anak memiliki
rasa keingintahuan yang tinggi dan rasa imitai yang begitu melekat dalam dirinya.
Anak akan belajar berdasarkan apa yang telah dilihatnya. Di dalam pengenalan
ini sangat diperlukan pendamping sebagai arahan bagi anak agar anak tidak salah
dalam penggunaannya. Apabila sejak kecil anak di ajarkan komputer anak Pengaruh
negatif adalah terbukanya akses negatif anak dari penggunaan internet. Mampu
mengakses internet sesungguhnya merupakan suatu awal yang baik bagi
pengembangan wawasan anak. akibatnya, anak juga terancam dengan banyaknya
informasi buruk yang membanjiri internet. Komputer dalam proses belajar
komputer, akan melahirkan suasana yang menyenangkan bagi anak. Gambar-gambar
dan suara yang muncul juga membuat anak tidak cepat bosan, sehingga dapat
merangsang anak mengetahui lebih jauh lagi. Sisi baiknya, anak dapat menjadi
lebih tekun dan terpicu untuk belajar berkonsentrasi. Melalui internetlah
berbagai materi bermuatan seks, kekerasan, dan lain-lain dijajakan secara
terbuka dan tanpa penghalang. Mengajarkan internet bagi anak, di zaman sekarang
merupakan hal penting. Hanya saja, demi mencegah dampak negatifnya, ada
beberapa hal yang harus dilakukan orangtua.
Menurut penulis jalan yang terbaik yaitu dengan
memperkenalkan komputer pada anak di sekolah mungkin itu bisa di lakukan mulai
dari pengenalan hardware dan software serta perangkat lainnya. Mungkin dalam
mengenalkan komputer bagi anak usia dini yaitu dengan bentuk dapat memasukan
anak ketempat kursus ( kursus komputer ), sehingga anak dalam proses belajar
komputer dapat berjalan dengan baik dan dapat pengarahan juga dari guru les komputer
tersebut, atau lebih enaknya anak dapat memanggil guru privat komputer kerumah
dengan kata lain private komputer. Dengan cara ini akan lebih efektif
penggunaanya karena adanya pengontrolan dari orang yang dewasa.
DAFTAR
PUSTAKA
Benny A. Pribadi, dkk, 2008, Komputer dalam kegiatan pengembangan Anak
Usia Dini, Jakarta
: Universitas Terbuka.
Chin, K. 2008. Preschool
computing: Too much, too soon? Info World. Vol. 6, No. 8. P. 24-26.
Davis, L. 2009. Electronic highways,
electronic classrooms. In M. Castellano, L. Davis and L. Lahache (Eds.),
Aboriginal Education: Fulfilling the Promise. Vancouver, Canada:
UBC Press
Glenn Doman, 2007, How to Multiply Your Child’s Intelligence, Journal Educational Technology.
Goodwin, Laura, D., Goodwin, William Alan Nansel, &
Helm, Catherine Pitiinga. 2006. Cognitive
and Afefective Effects of various Types of Microcomputer Use by Preschoolertrs.
American Education Research Journal.
Vol. 23, No. 3. p.348-349
Haugland, Susan W. 2009. Computers and Young Children.
Eric Digest, http://www.ericfacility.net/ericdigest/ed438936. Diakses Tanggal
30 Desember 2013.
Yohanes, Rudi Santoso. 2009. Pengaruh Pengajaran Berbantuan Komputer terhadap Kecemasan dan Prestasi
Belajar Matematika. Jurnal
Penelitian, Widya Dharma